Selasa, 21 November 2017

Gunung pun butuh istirahat

Disuatu sore menjelang malam, ditemani hangatnya kopi hitam bersama salah satu rekan terbaik dalam bercerita. Sebuah diskusi sederhana bersama seorang pendaki gunung yang sudah hampir 20 tahun lamanya menjadi bagian dari penikmat dan penyayang alam. Berdasarkan pengalaman dia yang jauh diatas rata – rata, dengan status bukan dari komunitas pecinta alam atau outdoor activity. Dia bercerita tentang kondisi gunung saat ini, 5 hinggga 10 tahun kebelakang pendakian gunung masih cukup jarang bahkan masih dibilang sepi, bahkan di beberapa gunung belum ada basecamp resmi. Sekedar rumah warga atau rumah kepala desa yang dijadikan basecamp untuk tempat istirahat atau bersinggah.
Di era sekarang ini pendakian gunung bisa dibilang sangat ramai, hampir setiap weekend gunung – gunung di Indonesia ramai didaki, efek nyata dari kondisi tersebut kemungkinan rusaknya beberapa bagian ekosistem dan keasrian dari gunung tersebut. Lupakan sejenak untuk saling menyalahkan karena semuanya tanggung jawab kita bersama, untuk menjaga dan saling mengingatkan.
Beruntunglah untuk beberapa gunung di Indonesia yang terletak di kawasan taman nasional, karena biasanya diawal tahun ada sedikit jeda untuk mereka beristirahat. Rentang awal januari hingga april biasanya gunung – gunung yang berada dikawasan taman nasional akan ditutup untuk pendakian, gunung – gunung tersebut diberi waktu untuk pemulihan ekosistem. Namun apa kabar gunung yang lain? Gunung – gunung yang masih bebas didaki kapan pun, mereka pun sama butuh sedikit waktu untuk beristirahat.


Anggaplah gunung - gunung ini sebagai rumah, flora dan fauna di dalamnya adalah penghuni rumahnya. Sedangkan kita manusia – manusia yang mendaki gunung adalah tamunya. Bayangkan suatu rumah yang tiap waktu rutin dikunjungi tamu, apa kabar mereka para penghuninya? Sampai kapan teman – teman fauna kita harus bersembunyi atau merasa risih karena dirumah atau halamannya ramai dengan tamu, mereka butuh sedikit kebebasan untuk bermain dirumahnya sendiri. Sedangkan untuk teman – teman flora kita, mereka juga butuh sedikit kebebasan untuk tumbuh dan berkembang tanpa ada campur tangan dari para tamu. Bukankah kita sebagai manusia seutuhnya pun kadang risih ketika ada tamu yang terlalu lama mampir dirumah kita? Syukur lah ketika mereka sopan dan menghargai kita, bayangkan ketika mereka mengganggu bahkan mengusik, bukankah kita ingin dihargai juga.

Mari sesekali tempatkan diri kita di posisi mereka, sekalipun mereka bukan manusia tapi mereka adalah mahluk hidup. Mereka butuh ruang untuk bergerak bebas, untuk menikmati bebasnya sebuah kehidupan. Bukan mereka yang harus dibatasi ruang geraknya, tapi kita yang butuh sedikit kesadaran untuk mengerti dan paham dengan kondisi mereka. Bukankah kita mahluk hidup yang diciptakan paling sempurna dengan akal dan pikirannya? Mari buktikan itu. Mendaki gunung bukanlah kesalahan, tapi tetap menjaga dan menghargai gunung beserta isinya adalah kebijakan. Karena sejatinya semua mahluk hidup pun yang mati, butuh sedikit ruang untuk berhenti sejenak dari rutinitas yang itu – itu saja, untuk menikmati sedikitnya kebebasan diantara rutinitas, yang kita sebut istirahat.

Lanjutkan atau cukupkan (tentang hobi)


Secara konsep dasar hobi adalah suatu hal atau aktifitas yang digemari, yang sewajarnya memberi dampak positif pada batin seorang manusia. Apapun bentuk hobinya bukan sebuah masalah, tentang olahraga, otomotif, koleksi, fotografi dan lain halnya yang masih sangat banyak dan beragam, dengan alasan dan tujuannya masing – masing. Ada pun di blog ini mungkin ruang lingkup dan sudut pandang bahasannya disekitar travelling, pendakian gunung dan outdoor activity yang lainnya, karena hobi dan sudut pandang penulisnya diambil dari sekitar situ.


Hobi setiap orang biasanya muncul karena dua kondisi, pertama karena memang itu bawaan dari lahir atau bakat yang menempel dan akhirnya digemari secara terus menerus, dan bisa dibilang faktornya muncul dari dalam dirinya sendiri. Kedua, hobi biasanya muncul karena pengaruh dari luar diri. Entah karena pengaruh teman atau lingkungan, yang awalnya hanya coba - coba lalu ketagihan dan menemukan titik nikmat dan sensasinya. Atau bisa jadi karena trend yang sedang berkembang pada saat itu, sehingga menimbulkan minat dan daya tarik untuk dicoba. Ketika keterusan atau ketagihan, itulah resiko dari mencoba. Dari manapun asalnya muncul si hobi tadi, selama tidak merugikan orang lain dan lingkungan sepertinya bukan sebuah masalah.
Bercerita tentang hobi sedikit menyinggung tentang dampak dari hobi itu sendiri, lebih jauh bisa menyangkut tentang dampak pada orang lain dan lingkungan. Tapi secara sederhana dampak yang paling dekat untuk pribadi kita para pelakunya. Banyak yang bilang hobi itu tentang kepuasan batin, tentang suatu tempat untuk membahagiakan diri, ga sedikit juga yang merasa bahwa hobi ini suatu kegiatan yang menguras dompet dan tabungan tapi dinikmati.


Kadang pernah sedikit terlintas, akan datang satu waktu dimana hobi ngasih kita pilihan, untuk dilanjutkan atau dicukupkan. Beberapa pertimbangan akan muncul, seperti halnya faktor usia yang semakin bertambah, lingkungan atau teman – teman, bahkan jalan hidup yang kadang memaksa kita untuk harus memilih, dan pertimbangan – pertimbangan lainnya. Ketika kita memilih untuk melanjutkan, berarti kita harus siap untuk tetap mau meluangkan waktu, pikiran, tenaga bahkan materi kita untuk semakin berkembang dalam hobi kita, masa iya menggeluti hobi bertahun – tahun ga ada perkembangannya?hehehe. Dan sama halnya juga ketika kita memilih untuk mencukupkan, maksudnya mungkin cukup sampai disini. Kita harus lebih mempersiapkan mental kita, mental untuk kuat menahan rindu, karena kita ga pernah tahu memori kita mungkin bisa kapan saja terputar tanpa diminta dibawah alam sadar kita.
Apapun pilihannya, bahkan sekalipun ga memilih, tentang melanjutkan atau mencukupkan. Semoga ada banyak hal yang bisa menjadi bekal dan tambahan modal kita untuk melangkah kedepan, bisa memberi dampak positif untuk lingkungan dan sekitar, bisa menginspirasi banyak orang untuk menjadi lebih baik. Santai sejenak tentang memilih, karena memilih perkara yang mudah dibanding bertahan dan tetap meyakini sebuah pilihan.
Salam, enjoykeun......