“Uang tidak membuatmu bebas
secara finansial; hanya Anda yang bisa membuat diri Anda bebas secara finansial”
– Suze Orman
Salah satu impian dari banyak orang adalah memiliki kebebasan secara finansial. Namun untuk mendapatkan posisi tersebut terkadang membutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan. Sebagian orang memilih untuk bekerja keras, sebagiannya lagi memilih untuk bekerja cerdas. Kedual hal itu menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan finansial dan segera mencapai impian tersebut.
Apa yang dimaksud dengan bekerja cerdas?
Secara sederhana bekerja dengan
cerdas adalah menggunakan atau mengeluarkan usaha seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil kerja semaksimal mungkin.
Dari beberapa hal yang dipelajari,
bekerja cerdas bukanlah hal yang mudah. Namun untuk mengakalinya, kita bisa
memulainya dengan mengelola pendapatan secara cerdas agar berdampak pada
peningkatan pendapatan.
Dan 2 hal yang sangat efektif
dalam mengelola dan meningkatkan pendapatan adalah alokasi dan inventasi.
#1. ALOKASI
Paul Getty bilang, “uang itu
seperti pupuk. Anda harus menyebarkannya atau ia akan menjadi berbau.”
Salah satu hal
penting dalam mengelola finansial adalah membuat alokasi anggaran yang disesuaikan
dengan pendapatan. Karena alokasi akan membuat kita mengerti dan memahami arus
keluar masuk uang, bahkan menemukan pengeluaran-pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Pernahkah mengalami baru aja
gajian tapi seminggu sudah mulai engap-engapan?
Atau
Pernah merasa kebingungan
ketika ada kebutuhan mendesak di luar dugaan? Uang mana yang akan dipakai menutupinya?
Dua contoh tersebut bisa terjadi
karena kita tidak membiasakan diri untuk mengantur finansial. Jadi, sebelum
lebih jauh mencoba meningkatkan finasial, mari kita mulai dengan membenahi
pengelolaan dan alokasinya.
Beberapa hal di bawah ini harus diperhatikan untuk mengatur alokasi finansial.
1. Miliki
beberapa rekening
Masih banyak orang yang hanya memiliki satu rekening untuk berbagai kebutuhan. Akhirnya semua uang tercampur dan pengeluaran menjadi berantakan. Dengan memiliki lebih dari satu rekening akan membantu membagi alokasi pengeluaran.
Setidaknya dibagi
untuk kebutuhan pokok; living, playing, saving. Lalu membagi dari saving-nya ke
tabungan biasa, investasi, dan dana darurat. Hal tersebut bisa dijadikan acuan
awal untuk memulai alokasi yang lebih efektif.
Harus punya rekening
banyak? Males dan ribet buka rekeningnya!
Tenang, saat ini
sudah banyak bank yang menyediakan jasa pembukaan rekening secara online.
2. Lakukan
distribusi di awal
Saat gajian tiba
lakukan pembagian saat itu juga, bukan setelah berjalan apalagi dari sisa pendapatan.
Hal ini bertujuan mempermudah kita mengontrol pengeluaran, dan mengukur
komposisi pembagian dana kita agar mendekati akurat.
3. Evaluasi
Lakukan evaluasi
di setiap akhir bulan. Saat pertama memulai mengalokasikan anggaran mungkin
membutuhkan 3 sampai 6 bulan untuk akhirnya menemukan alokasi yang ideal. Evaluasi
juga akan membantu slot anggaran mana yang harus dikurangi dan ditambahkan dari
perencanaan yang dipersiapkan.
4. Komitmen
Poin ini adalah
kunci! Karena semuanya akan berguguran saat komitmen luntur dan bergeser. Maka
membiasakan berkomitmen hingga menjadi kebiasaan akan ikut menjaga dan mengarahkan
finasial kita terkelola dengan baik dan maksimal.
Percayalah, akan selalu ada godaan saat kita mencoba untuk menjadi lebih baik?
Jadi, bersemangatlah
dan jaga komitmennya!
#2. INVESTASI
Setelah mulai menerapkan alokasi
pada pendapatan atau finasial, saatnya melirik ke arah investasi. Karena
investasi menjadi salah satu pintu yang akan membantu kita meningkatkan
pendapatan setidaknya dalam jangka panjang.
Masa terus menerus kerja keras,
kapan kerja cerdasnya?
Hal yang mendasari kenapa harus mulai melirik investasi adalah waktu. Seperti yang disampaikan oleh Warren Buffet,
“if you don’t find a way to
make money while you sleep, you will work until you die.”
Ya, waktu adalah aset dan
investasi yang sebenarnya bisa kita maksimalkan.
Tapi kan banyak yang investasi
terus kena tipu, terus malah bikin bangkrut.
Pertanyaanya, investasi yang
seperti apa? Karena investasi itu perlahan dan berkembang bersama
kesabaran. Supaya aman, pastikan tempat di mana kita berinvestasi tersebut
di awasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Nah, di era digital seperti
sekarang ini sudah banyak pihak yang menawarkan investasi secara online dengan minimum
setoran yang sangat murah. Tapi jangan asal murah ya! Pelajari dan perhitungkan
kembali sebelum memilih investasi.
Beberapa investasi sudah
tersedia secara digital dan online dalam proses transaksinya, beberapa pilihan
untuk memulainya adalah berikut ini:
1. 1. Emas
Disadari atau
tidak hampir setiap tahunnya harga emas selalu meningkat, dan dari dulu orang tua
kita bahkan sudah memulainya dangan menabung dalam bentuk emas. Hari ini, beberapa
platform bahkan yang dimiliki pemerintah menjual emas dalam bentuk digital dan
bisa kita cicil pembeliannya, bisa dijual lagi secara online, atau kita cetak menjadi
emas batangan.
2. Reksadana
Reksana dapat
menjadi pilihan untuk orang-orang yang mulai mencoba investasi. Dengan adanya Manager
Investasi di dalamnya akan membantu menyalurkan dan mengelola dana yang kita
investasikan.
Banyak orang yang
memilih untuk memulai investasinya di reksadana karena cenderung lebih aman. Adanya
platform online yang berkembang sekarang membuat orang-orang dapat berinvestasi
dengan mudah.
3. Saham
Berbeda dengan
reksadana yang menggunakan Manager Investasi di dalamnya, berinvestasi melalui saham
sangat bergantung pada kita sendiri sebagai orang yang berinvestasi. Biasanya,
mereka yang telah memulai di reksadana akan melanjutkan investasinya melalui
saham. Sebagian merasa keuntungannya lebih besar di bandingkan reksadana,
meskipun tetap ada profil resiko yang harus diperhitungkan.
Beberapa platform
online sudah tersedia dan di awasi OJK bagi yang ingin memulai berinvestasi melalui
saham.
4. Trading
Forex
Nah, yang ini
adalah investasi yang dikenal dengan istilah high risk high return, dan menjadi
instrumen keuangan dengan pasar paling besar
di dunia, mengalahkan saham dan instrument lain.
Meskipun resikonya
besar, namun tetap ada cara dalam mengelola dan mengatasi resikonya.
Dengan memulai membiasakan diri
untuk mengalokasikan pendapatan, lalu mengembangkannya dengan memulai berinvestasi
seharusnya menjadi langkah awal yang akan membantu kita dalam meningkatkan
finasial.
Terlebih di era digital ini
menawarkan banyak akses dan kemudahan yang akan mendukung kita untuk memaksimalkan
alokasi dan investasi.
Selamat mencoba,
Sumber gambar dari unsplash


